Informasi SMW Batam

Minggu, 07 Januari 2018

Hidup bukan untuk saling membandingkan

Di suatu acara training, seorang asisten manajer bertanya kepada saya. "Saya punya teman dekat. Dulu dia memilih untuk pindah, saya tidak. Sekarang dia sudah manajer, saya masih asisten manejer. Menurut Bapak bagaimana?"

Saya jawab. "Kenapa sih membandingkan diri dengan orang lain? Dia bukan Anda, Anda bukan dia. Kenapa dia jadi manejer? Kita tidak tahu. Kita tidak tahu effort yang dia buat, juga tidak tahu di lingkungan seperti apa dia bekerja. Kalau ada hal yang perlu dilihat pada dia, itu adalah bagaimana dia bekerja. Dari situ mungkin ada hal yang bisa dipelajari. Jadi ini bukan soal dulu, bukan soal pindah kerja atau tidak. Tak ada hubungan dengan itu. Kalau Anda pindah, belum tentu juga Anda akan jadi manejer."

"Tapi saya merasa tertinggal, Pak."

"Hidup bukan perlombaan. Kita tidak tertinggal. Kawan-kawan seangkatan saya, bahkan yang lebih muda dari saya, ada yang jadi menteri. Tapi saya tidak peduli, karena tujuan hidup saya memang bukan jadi menteri. Saya menikmati hidup saya. Begitulah seharusnya semua orang."

"Yang harus kita hitung adalah, seberapa keras kita sudah berusaha mengembangkan diri, seberapa optimum kita sudah bekerja. Juga berapa besar jaringan yang sudah kita buat. Tetapkan target dan road map untuk karir kita sendiri, secara mandiri, bukan dengan melihat apa yang sudah dicapai oleh orang lain."

"Tapi bagaimana kalau rencana karir kita tidak berjalan? Kita tidak naik-naik."

"Itu bisa kita lihat dari 2 sisi. Pertama, kita yang memang belum layak naik. Kedua, situasi di perusahaan kita tidak bagus. Apa yang harus dilakukan? Cek kemampuan kita. Kalau masih banyak yang harus diperbaiki, ya perbaiki. Kalau kita sudah benar-benar layak untuk naik, kita pasti naik. Ingat, kita terhubung dengan pasar kerja yang terbuka dan transparan. Kalau Anda merasa sudah lebih baik, indikatornya adalah adanya tawaran dari pihak lain. Kalau tidak ada tawaran, mungkin level Anda memang masih rendah. Anda saja yang merasa GR, sudah merasa berlevel tinggi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hanya butuh 1 menit untuk membaca

kita tinggal di ?
kita hidup di ?
kita bisa makan karena ada ?
kita bisa minum karena ada ?
jawabannya adalah bumi ☺

Bumi yg indah ini penuh dengan berbagai pemandangan alam yg indah tetapi keindahannya tdk akan kita lihat lagi, jika keindahan itu kita rusak dan tidak kita jaga.

sama juga dengan berbagai hasil bumi dan sumber daya alam yg ada, jika tdk kita jaga dan hargai semuanya tentu juga akan hilang dan tdk akan bisa kita nikmati lagi.

oleh sebab itu kita harus saling mengingatkan supaya pikiran, ucapan dan perbuatan kita selalu terjaga dengan baik. kalau pikiran, ucapan dan perbuatan terjaga dengan baik tentu kebijaksanaan akan berkembang. Dengan begitu kebijaksanaan hati untuk menjaga bumi, merawat bumi tentu menjadi ada.

mari kita jaga bumi ini
dengan begitu kehidupan kita tetap bertahan ☺

☺ terima kasih sudah baca , like, berkomentar dan share

Pancadhamma

lima kewajiban kita

1. Menyayangi semua bentuk kehidupan ( Metta-karuna )
2. Suka berdana atau bersedekah
3. Berpuas hati
4. Berbicara Jujur
5. Menjaga penyadaran dengan tidak mencoba narkoba dan miras