Informasi SMW Batam

Minggu, 15 April 2018

Mother Teresa Pernah bercerita, demikian....


*Mother Teresa* Pernah bercerita, demikian....

Ketika saya memungut seseorang yang lapar dari jalan, saya beri dia   sepiring nasi, sepotong roti. Ternyata seseorang yang hatinya tertutup, yang merasa tidak dibutuhkan, tidak dikasihi, dalam ketakutan, dan merasa telah dibuang dari masyarakat - *kemiskinan spiritual seperti itu sulit untuk diatasi*.

Pada suatu petang kami pergi keluar, dan memungut empat orang dari jalan dan salah satu dari mereka dalam kondisi yang sangat buruk. Saya memberitahu para suster, “Kalian merawat yang tiga, saya akan merawat orang itu yang kelihatan paling buruk.”
Maka saya melakukan untuk dia segala sesuatu yang dapat dilakukan, dengan kasih tentunya. Saya taruh dia di tempat tidur dan ia memegang tangan saya sementara ia hanya mengatakan satu kata, *"Terima kasih"*, lalu ia meninggal.

Saya tidak bisa tidak, harus memeriksa hati nurani saya sendiri.  Dan saya bertanya, "Apa yang akan saya katakan, seandainya saya menjadi dia?” dan jawaban saya sederhana sekali.

Saya mungkin berusaha mencari sedikit perhatian _untuk diriku sendiri_. Mungkin saya berkata, ”Saya lapar, saya hampir mati, saya kedinginan, saya kesakitan, atau lainnya.”

Tetapi ia memberi saya jauh lebih banyak, ia memberi saya *ucapan syukur* atas dasar kasih. Dan ia meninggal dengan senyum di wajahnya. Ada seorang laki-laki yang kami pungut dari selokan, sebagian badannya sudah dimakan ulat, dan setelah kami bawa dia ke rumah perawatan ia hanya berkata, “Saya telah hidup seperti hewan di jalan, tetapi saya akan mati seperti malaikat, *dikasihi dan dipedulikan*.”

Lalu, setelah kami selesai membuang semua ulat dari tubuhnya, yang ia katakan dengan senyum ialah,” Ibu, saya akan pulang kepada Tuhan,” lalu ia meninggal.

Begitu indah melihat orang yang dengan *jiwa besar* tidak mempersalahkan siapapun, tidak membandingkan dirinya dengan orang lain. Seperti malaikat, inilah jiwa yang besar dari orang-orang yang *kaya secara rohani* Walaupun miskin secara materi.

* Hidup adalah _kesempatan_, gunakan itu.
* Hidup adalah _keindahan_, kagumi itu.
* Hidup adalah _mimpi_, wujudkan itu.
* Hidup adalah _tantangan_, hadapi itu.
* Hidup adalah _kewajiban_, penuhi itu.
* Hidup adalah _mahal_, jaga itu.
* Hidup adalah _kekayaan_, simpan itu.
* Hidup adalah _kasih_, nikmati itu.
* Hidup adalah _janji_, genapi itu.
* Hidup adalah _kesusahan_, atasi itu.
* Hidup adalah _nyanyian_,  nyanyikan itu.
* Hidup adalah _perjuangan_, tunaikanlah itu
* Hidup adalah _tragedi_, hadapi itu.
* Hidup adalah _petualangan_,  lewati itu.
* Hidup adalah _keberuntungan_,  syukurilah itu.
* Hidup adalah _terlalu berharga_, jangan rusakkan itu.

*We can do no great things, only small things with great love.*

(Bila tidak dapat melakukan hal yang besar, lakukanlah hal-hal kecil dengan cinta yang besar)

*Mother Teresa*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hanya butuh 1 menit untuk membaca

kita tinggal di ?
kita hidup di ?
kita bisa makan karena ada ?
kita bisa minum karena ada ?
jawabannya adalah bumi ☺

Bumi yg indah ini penuh dengan berbagai pemandangan alam yg indah tetapi keindahannya tdk akan kita lihat lagi, jika keindahan itu kita rusak dan tidak kita jaga.

sama juga dengan berbagai hasil bumi dan sumber daya alam yg ada, jika tdk kita jaga dan hargai semuanya tentu juga akan hilang dan tdk akan bisa kita nikmati lagi.

oleh sebab itu kita harus saling mengingatkan supaya pikiran, ucapan dan perbuatan kita selalu terjaga dengan baik. kalau pikiran, ucapan dan perbuatan terjaga dengan baik tentu kebijaksanaan akan berkembang. Dengan begitu kebijaksanaan hati untuk menjaga bumi, merawat bumi tentu menjadi ada.

mari kita jaga bumi ini
dengan begitu kehidupan kita tetap bertahan ☺

☺ terima kasih sudah baca , like, berkomentar dan share

Pancadhamma

lima kewajiban kita

1. Menyayangi semua bentuk kehidupan ( Metta-karuna )
2. Suka berdana atau bersedekah
3. Berpuas hati
4. Berbicara Jujur
5. Menjaga penyadaran dengan tidak mencoba narkoba dan miras